Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia tepatnya pada Minggu, tanggal 17 Agustus 2025 menjadi momentum bersejarah yang dirayakan penuh khidmat di SMA Negeri 1 Babat. Upacara berlangsung di lapangan utama sekolah dengan diikuti para siswa kelas XI dan XII serta kelas X7–12. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Camat Babat, Bapak Johny Indrianto F., S.STP., M.Si.
Dalam amanatnya, beliau menegaskan bahwa arti kemerdekaan bukan sekadar simbol peringatan tahunan, melainkan titik balik bagi masyarakat untuk mempererat persatuan dan memperkuat peran serta dalam pembangunan bangsa. “Kemerdekaan harus menjadi cermin bahwa masyarakat mampu bersatu, saling menguatkan, dan bersama-sama menjaga nilai-nilai luhur bangsa,” ungkap beliau.
Bapak Johny menekankan pentingnya penyelarasan kegiatan masyarakat dengan program pemerintah. Perayaan kemerdekaan menurutnya tidak boleh berhenti pada seremoni semata, melainkan harus memberi dampak positif yang nyata.
Salah satu contohnya adalah pertandingan sepak bola antar desa yang rutin dilaksanakan selama tiga tahun terakhir. Kegiatan itu bukan sekadar kompetisi olahraga, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi warga. “Alhamdulillah, tiga tahun ini kegiatan berjalan lancar dan selalu ramai. Sepak bola menjadi wahana yang menyatukan, tempat berkumpulnya warga, sekaligus cerminan partisipasi masyarakat dalam mengisi kemerdekaan,” jelas beliau.
Berbagai kegiatan positif lainnya juga dihadirkan sebagai ruang kontribusi masyarakat. Beliau menegaskan bahwa masyarakat yang rukun, damai, dan kompak adalah modal utama dalam menjaga keberlanjutan pembangunan.
Di tengah derasnya arus digitalisasi, Bapak Johny mengingatkan pentingnya interaksi langsung antarwarga. “Sekarang ini orang lebih sering berkomunikasi melalui media sosial. Karena itu, kegiatan seperti perayaan kemerdekaan memberi kesempatan bagi warga untuk bertemu, bersilaturahmi, saling menguatkan, dan menumbuhkan rasa persatuan,” tutur beliau.
Generasi muda juga diajak untuk aktif mengambil peran. Melalui kegiatan nyata yang penuh kebersamaan, diharapkan siswa dan siswi dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air serta meneladani semangat para pejuang.
Dalam amanatnya, Bapak Camat juga mengingatkan bahwa tahun 2045—ketika Indonesia genap berusia 100 tahun—akan menjadi tonggak penting bagi bangsa. “Generasi muda harus mempersiapkan diri sejak sekarang. Hindari perbuatan negatif, jangan mudah terpengaruh budaya asing yang merusak, dan pegang teguh Pancasila sebagai fondasi menghadapi globalisasi,” tegas beliau.
Beliau menambahkan bahwa globalisasi memang membuka dunia tanpa sekat, tetapi juga membawa tantangan sosial dan moral. Karena itu, generasi muda harus tangguh, kritis, dan tetap berakar pada nilai-nilai bangsa.
Menutup amanatnya, Bapak Johny menyampaikan pesan penuh harapan. “Saya berharap masyarakat tetap bersatu, saling menguatkan, dan menjadikan persatuan sebagai kekuatan. Dengan kebersamaan, kita bisa menjaga keberlangsungan pembangunan, tidak hanya di tingkat kecamatan, tetapi juga nasional,” ujarnya.
Upacara peringatan HUT ke-80 RI di SMA Negeri 1 Babat ini menjadi pengingat bahwa kemerdekaan bukan hanya mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga meneguhkan tekad untuk melanjutkan cita-cita mereka. Semangat persatuan, gotong royong, dan pengabdian untuk bangsa harus terus hidup, terutama di kalangan generasi muda.