Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, SMA Negeri 1 Babat menggelar acara Bazar Antar Kelas yang unik dan inovatif.
Berlangsung di lapangan utama sekolah, tahun ini acara tersebut mengusung tema besar Festival Nabati, di mana setiap kelas menerjemahkan konsep makanan berbasis tumbuhan ke dalam berbagai tema budaya yang memukau.
Bazar Nabati dengan Sentuhan Lintas Budaya
Lapangan utama SMA Negeri 1 Babat pada 21 Agustus 2025 disulap menjadi sebuah karnaval mini yang kaya akan warna dan cerita.
Suasana terasa begitu hidup sejak pagi, ketika para siswa hingga guru mulai memadati area bazar. Tawa riang, musik pengiring, serta dekorasi megah di setiap stand. Setiap stand mewakili kreativitas siswa dalam memadukan menu nabati dengan konsep yang beragam, menciptakan pengalaman visual dan kuliner yang tak biasa.
Tema Ocean membawa pengunjung ke dalam suasana bawah laut. Dihiasi dengan jaring, rumput laut buatan, dan nuansa biru, stand ini menyajikan olahan nabati yang terinspirasi dari hidangan laut.
Tema Cowboy hadir dengan dekorasi kayu, jerami, dan topi koboi. Siswa yang berjaga di stand ini menawarkan sajian nabati yang dikemas dalam hidangan ala “Wild West” yang gurih dan mengenyangkan.
Tema Chinese memukau dengan lampion merah, ornamen naga, dan kaligrafi, menyajikan hidangan nabati seperti pangsit dan dimsum sayuran, serta minuman teh herbal.
Tema Arabic membawa nuansa Timur Tengah dengan kain-kain cerah, lentera, dan aroma rempah khas. Stand ini menawarkan hidangan dan camilan nabati seperti hummus, falafel, dan jus kurma.
Tema Forest menenangkan dengan dekorasi dedaunan hijau, ranting pohon, dan kesan asri dari alam. Menu yang disajikan pun terinspirasi dari hasil hutan, seperti aneka jus buah dan snack sehat.
Di tengah keberagaman tema internasional, sentuhan lokal tetap kuat dengan hadirnya stand bertema Adat Jawa. Stand ini dihias dengan ornamen batik dan wayang, menyajikan berbagai jajanan pasar dan minuman tradisional nabati, menunjukkan kecintaan siswa terhadap budaya bangsa.
Para dewan juri tampak berkeliling dari satu stand ke stand lainnya dengan penuh perhatian. Mereka tidak hanya mencicipi makanan yang disajikan, tetapi juga menilai dari berbagai aspek. Rasa, kreativitas penyajian, hingga inovasi olahan nabati menjadi sorotan utama. Namun, penilaian tidak berhenti sampai di situ.
Tampilan stand yang unik, kekompakan tim dalam melayani pengunjung, hingga kebersihan area juga menjadi poin penting yang diperhitungkan. Setiap kelas pun berusaha menampilkan yang terbaik — ada yang menyambut juri dengan senyum ramah, ada yang menjelaskan detail menu dengan penuh percaya diri, bahkan ada yang menambahkan sedikit pertunjukan kecil untuk menarik perhatian.
Mengedukasi dengan Cara Kreatif
Menurut salah satu guru koordinator, pemilihan tema Festival Nabati memiliki tujuan yang lebih besar dari sekadar perayaan. “Kami ingin menumbuhkan kesadaran siswa tentang pentingnya gaya hidup sehat dan keberlanjutan. Melalui bazar ini, mereka belajar bahwa makanan nabati bisa sangat bervariasi, lezat, dan menarik,” ujarnya.
Setiap kelas tidak hanya berlomba dalam kreativitas dekorasi, tetapi juga dalam inovasi menu. Hal ini mendorong siswa untuk bereksperimen, bekerja sama, dan mengembangkan jiwa wirausaha mereka. Kehadiran tema-tema budaya yang berbeda juga mengajarkan toleransi dan apresiasi terhadap keragaman global. Bazar antar kelas ini berhasil menjadi bukti nyata bahwa semangat kemerdekaan dapat dirayakan dengan cara yang modern dan penuh makna.